Mushaf Al-Qur’anul Karim (Dengan Tajwid Blog Warna)
Harga:
Rp. 180.000
Rp. 153.000 (Diskon)
Penerbit: Lautan Lestari ( Lestari Books )
Resensi:
Ukuran Buku 13.5 x 18.5 cm.
Mushaf Alqurannul Karim Standart dengan tajwid blok warna ( Iqlab, Idgam Syafawi, Ikhfa Syafawi, Idgam Bigunnah, Gunnah, Qalqalah, Ikhfa ).
Ada 5 ( Lima ) pilihan warna cover ( Pink, Biru, Merah, Hijau dan Ungu )
Mushaf
Istilah mushaf (mushhaf) tentu tidak asing bagi kaum Muslim. Saat mendengar kata tersebut, tidak seorang pun dari kaum Muslim yang akan berbeda tentang maksudnya, yakni mushhaf al-Qur’an.
Istilah mushhaf sendiri dibentuk dari kata shahîfah; bentuk jamaknya shahâ’if, shuhuf.Menurut Ibn Duraid dalam Jumhurah al-Lughah, shahîfah adalah kulit yang berwarna keputihan atau lembaran/lempengan tipis, untuk tempat menulis tulisan. Adapun menurut al-Jauhari dalam Ash-Shihah fî al-Lughah, shahîfah adalah al-kitab. Jadi, secara bahasashahîfah—jamaknya shuhuf—bisa diartikan lembaran-lembaran tulisan.
Di dalam al-Quran kata shuhuf dinyatakan delapan kali di delapan ayat (QS Thaha [20]: 133; an-Najm [53]: 36; al-Muddatstsir [74]: 52; ‘Abasa [80]: 13; at-Takwir [81]: 10; al-A’la [87]: 18, 19; al-Bayyinah [98]: 2). Maknanya adalah lembaran-lembaran, kitab-kitab terdahulu sebelum al-Quran dan catatan amal.
Adapun mushhaf, menurut Abu Hilal al-‘Askari, penduduk Nejad membacanya mushhafsedangkan penduduk Hijaz membacanya mishhaf. Menurut Ibn Duraid, bacaan mishsafadalah bacaan menurut Bani Tamim, sedangkan bacaan mushhaf adalah bacaan penduduk Nejad. Menurut al-Fara’ seperti dikutip oleh al-Jauhari, orang Arab susah menyebut dhammah maka mereka ubah mîm-nya menjadi kasrah, tetapi asalnya adalahdhammah. Mishhaf itu karena diambil dari ushhifa yang di dalamnya lembaran-lembaran dikumpulkan. Al-Azhari mengatakan, al-mushhaf disebut mushhaf, liannahu ushhifa yaitu yang dijadikan menghimpun lembaran-lembaran (shuhuf) yang tertulis di antara dua lembaran sampul. Karena itu, menurut ar-Raghib al-Ashfahani di dalam Mufradât,mushhaf adalah apa yang dijadikan menghimpun lembaran-lembaran yang tertulis.
Menurut Abu Hilal al-‘Askari, mushhaf berbeda dengan kitâb. Kitâb bisa terdiri dari satu lembar saja atau sejumlah lembaran. Adapun mushhaf harus terdiri atas sejumlah lembaran. Ini adalah makna menurut bahasa.
Hanya saja, akhirnya istilah mushhaf itu secara tradisi digunakan untuk menyebut lembaran-lembaran tulisan al-Quran yang dikumpulkan pada masa Khalifah Abu Bakar. Berikutnya digunakan menyebut salinan mushhaf itu yang dibuat pada masa Khalifah Utsman bin Affan, dan secara khusus disebut Mushhaf Utsmani. Mushaf ini disepakati oleh para Sahabat sebagai satu-satunya master bagi penulisan mushaf al-Quran yang sah berlaku sejak saat itu hingga kiamat nanti. Kemudian kumpulan lembaran yang memuat tulisan seluruh al-Quran mulai surat al-Fatihah hingga an-Nas itu sering disebut mushaf saja. Jadi al-mushhaf adalah mushhaf al-Quran itu sendiri yang disalin berdasarkan master Mushaf Utsmani itu.