Buku Agar Pertolongan Allah Segera Turun (Stok Kosong)
Kode: BK2786
Harga : Rp. 35.000
Rp. 29.750(Diskon)
Penulis: Dr. Majdi Al-Hilali
Penerbit: Pustaka Arafah
Ukuran: 14 cm x 20,5 cm
Cover: Soft Cover
Berat: 350 Gram
Tebal: 220 halaman
Resensi:
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Buku ini berjudul “Buku Agar Pertolongan Allah Segera Turun” , Buku ini mengungkap faktor-faktor yang menjadikan para pendahulu umat ini mendapat pertolongan Allah dan berjaya.
Pertolongan Allah itu dekat. Allah menolong hamba-Nya yang ikhlas berjuang diatas jalan-Nya. Jika pertolongan Allah datang, maka segala upaya akan mudah dan barakah. Pertolongan Allah akan datang dengan sebab yang denganya layak mendapatkan pertolongan dan kemenangan.
Misi berat buku ini adalah meyakinkan bahwa pertolongan Allah diawali dengan menguasai hati sendiri dan hati musuh-musuh Allah.
Yang dikhawatirkan adalah jika orang yang hanya modal semangat dan tidak pernah muhasabah, tidak mengetahui seluk-beluk hati, maka jika ia diingatkan mengenai pentingnya menguasai hati, maka ia akan marah dan menolaknya.
Hal inilah yang kemudian membuat DR Majdi Al-Hilali untuk mengutip perkataan Ibnu Taimiyah bahwa sumber keburukan ada tiga:
1. Kebodohan
2. Syahwat
3. Orang yang alim dan shalih, namun ia bangga dengan kealimannya dan keshalihannya sehingga ia terlena dengan bisikan syaithan yang berkata, “Kamu adalah yang paling shalih, kamu yang paling alim, kamu yang paling aktif, kamu yang paling berani, jadi kamu tidak perlu menerima nasihat dari mereka yang hanya berdiam diri.”
Penguasaan hati adalah dengan memurnikan tauhid, menurnikan tujuan hidup seorang hamba. Seseorang dikatakan bersungguh-sungguh dalam memurnikan tauhid jika ia jujur. Dan kejujuran disini, oleh Ibnu Qayyim dijelaskan lebih detail dengan membagi kejujuran menjadi tiga.
1. Kejujuran berarti sama antara yang harus ia ucapkan oleh lisannya dengan apa yang terucap oleh lisannya. Jika seorang Mujahid ditangkap polisi, kemudian ia ditanya, “Kamu hendak menegakkan syariat, ya?” Maka hendaknya ia menjawab, “Benar, saya Muslim dan menegakkan syariat adalah perintah Allah. Jika Anda seorang Muslim maka hendaknya engkau pak polisi, juga harus membantu saya.” Maka dengan demikian, sama lah apa yang seharusnya ia ucapkan dengan apa yang terucap oleh lisannya.
2. Kejujuran berarti sama antara tindakan dengan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
3. Kejujuran adalah sama antara amal-amal hatinya dengan apa yang diamalkannya secara ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Dengan memiliki sifat jujur ini, maka seorang aktivis dakwah tidak akan pernah terbesit dalam hatinya untuk berangan-angan agar ia menjadi terkenal, agar ia memperoleh ghanimah yang banyak, agar ia menikah dengan seorang warga di medan perang dan impian-impian duniawi lainnya. Tujuan hidupnya adalah murni tauhid.
Mungkin terbesit dalam hati seorang aktivis dakwah untuk menuruti hawa nafsunya. Dan jika memang demikian adanya, maka ia telah meninggalkan satu factor penentu pertolongan Allah, yakni menguasai hati. Selain itu, orang seperti inilah yang dikatakan oleh penulis sebagai seorang yang kikir. Sehingga sang penulis mengutip cerita tentang Abdurahman Bin Auf yang ketika berthawaf hanya mengucapkan doa, “Ya Allah, jauhkan aku dari sifat kikir…”
Penutup
Bagaimana membalikkan keadaan umat, yang kini sedang dikuasai oleh orang-orang kafir?
1. Kuasai hati diri sendiri terlebih dahulu
2. Kuasai hati mush-musuh Allah
3. Dakwah/Jihad secara fisik, dengan senantiasa menjalankan kedua hal sebelumnya
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Selamat membaca, Selamat belajar.
*****