Buku Atlas Haji Dan Umrah (Stok Kosong)
Kode: BK850
Harga:
Rp. 269.000
Rp. 228.650 (Diskon)
Penulis: Sami bin Abdullah al-Maghlouth
Penerbit: Pustaka Al Mahira
Judul Kitab Asli: Athlas Al-Hajj Wa Al-‘Umrah
Penerjemah: Syarifuddin, Imam Ghazali, Muhammad Arifin
Ukuran: 21 cm x 28 cm
Cover: Hard Cover
Berat: 1.650 Gram
Tebal: 362 halaman
Resensi:
Haji merupakan even terbesar umat Islam sedunia. Tidak ada sejarah agama manapun yang mampu menyaingi besarnya volume manusia yang berkumpul di satu titik (Ka’bah) seperti yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji. Hanya umat Islam yang memiliki even terbesar dan teragung seperti ini.
Namun, ada hal yang harus diwaspadai oleh siapa pun yang memiliki niat pergi haji, sebagaimana suatu riwayat yang mengatakan bahwa orang-orang yang datang ke Mekah pada musim haji, sedikit yang benar-benar datang untuk berhaji. Sebagian besar dari mereka hanyalah para pelancong. Mereka menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk mendatangi tempat-tempat suci itu, tetapi mereka tidak meraih haji yang mabrur. Oleh karena itu, siapa pun yang telah berniat pergi haji, harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup tentang prosesi ritual haji, baik yang wajib, sunnah, mubah, atau pun yang makruh dan haram untuk dilakukan.
Salah satu referensi terbaik yang kami sarankan untuk Anda yang berniat pergi haji adalah, buku “ATLAS HAJI DAN UMRAH”, karya Sami bin Abdullah al-Maghlouth, imam besar masjid al-Maghlouth, di al-Mabraz, provinsi al-Ahsa, Riyadh, Saudi Arabia. Al-Maghlouth menulis berdasarkan sudut pandang sejarah dan fiqih. Penulis membagi pembahasannya pada dua bagian utama: pertama, aspek sejarah; yang terdiri dari dua sub-pembahasan: sejarah Mekah, dan sejarah Madinah. kedua, aspek fiqih. Pada pembahasan tentang sejarah Mekah, penulis menguraikan cukup rinci tentang Ka’bah. Sejarah pembangunannya dan riwayat perbaikan dan renovasi-renovasi yang dilakukan oleh para khalifah Islam sejak masa Khulafaur Rasyidin sampai masa pemerintahan raja Abdullah sekarang. Tidak sekadar menguraikan, tetapi didukung foto-foto yang jarang bisa ditemukan di tempat lain. Penulis juga melakukan napak tilas tentang rute perjalanan haji zaman dulu. Saat teknologi transportasi belum secanggih sekarang. Penulis menyambangi tempat-tempat persinggahan para kafilah haji zaman dulu yang terdapat sumur-sumur air dan tempat peristirahatan mereka. Salah satu yang sangat menarik adalah, foto tempat peristirahatan kafilah haji yang berada di Tashkent, Uzbekistan. Pada masanya, tempat ini tentu sangat penting bagi para jemaah haji, khususnya yang berasal dari beberapa tempat di Asia, yang menempuh jalur darat untuk sampai ke tanah suci. Namun saat ini, tempat tersebut tinggal puing-puing bangunan tua yang sudah hampir musnah terkubur dalam tanah. Penulis juga menguraikan tentang perhatian yang besar dari para khalifah Islam terhadap pelayanan dan keselamatan para jemaah haji, hingga di titik-titik tertentu disediakan benteng dan pos jaga, dan pada setiap rombongan haji terutama yang melalui jalur darat selalu dikawal oleh sejumlah tentara yang bertanggung jawab menjaga keamanan mereka dari gangguan para perampok. Perhatian yang besar itu terus berlanjut hingga masa raja Arab Saudi yang sekarang, Raja Abdullah. Selain uraian tentang sejarah Mekah, uraian tentang sejarah Madinah pun tidak kalah menarik. Apakah Anda pernah melihat bagaimana bentuk masjid Nabawi pada masa Nabi Muhammad? Di buku ini, tepatnya di halaman 223 Anda akan menemukan sebuah foto ilustratif tentang bentuk Masjid Nabawi pada masa Rasulullah saw. Apakah bentuk memang benar-benar akurat seperti bentuk Masjid Nabawi pada masa Nabi? Yang jelas, gambar ini berasal dari Pusat Penelitian dan kajian Madinah al-Munawwarah, mereka tentu membuatnya berdasarkan penelitian dan penelaahan terhadap hadis-hadis yang shahih, sehingga terbentuklah ilustrasi gambar Masjid Nabawi tersebut. Bagaimana Meraih Haji Mabrur? Bagi orang-orang yang beriman, pengetahuan tentang sejarah dua kota suci ini beserta liku-likunya, akan mampu meningkatkan keimanan dan mendorong hadirnya letupan-letupan emosi spiritual yang kental ketika melihat tempat-tempat tersebut secara nyata dengan mata sendiri. Hal demikian bisa meningkatkan kekhusyukan dalam proses pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Namun aspek fiqih tidak boleh diabaikan. Ibadah haji, sama seperti ibadah-ibadah ritual lainnya, memiliki syarat dan rukun yang wajib, sunnah, mubah untuk dilakukan, selain juga terdapat hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Pada pembahasan tentang aspek fiqih pelaksanaan ibadah haji dan umrah, penulis menguraikan sangat lengkap dengan cara yang sangat sederhana dan mudah dipahami, dilengkapi ilustrasi penunjang yang tentu saja lebih memperjelas uraian tersebut. Seperti bentuk pakaian yang boleh dipakai serta cara mengenakannya, peralatan apa saja yang boleh dibawa dan yang tidak boleh dibawa. Yang tidak kalah menarik adalah rute dan peta, serta miqat-miqat tempat dimulainya ibadah haji dan umrah dijelaskan dalam bentuk peta yang atraktif. Semua tahapan pelaksanaan ibadah haji umrah diuraikan secara beruntun sesuai urutan-urutannya, berdasarkan al-Qur’an dan sunnah yang shahih. Informasi Termutakhir Perkembangan Kota Mekah dan Madinah Memahami prosesi pelaksanaan ibadah haji dan umrah, kurang memadai jika tidak dilengkapi dengan informasi termutakhir perkembangan kota Mekah dan Madinah, karena hal ini terkait erat dengan efisiensi waktu dan efektifitas pelaksanaan kedua ritual ibadah itu. Penulis buku ini pun menyertakan informasi terbaru, seperti bentuk baru jumrah. Jika sebelumnya, jumrah berbentuk semacam monumen batu tegak, bentuk terbarunya pun diuraikan dalam buku ini disertai foto dan tata cara pelemparannya. Oleh karena kemacetan menjadi masalah klasik yang tidak pernah teratasi, terutama pada musim haji, penulis juga menguraikan beberapa kiat agar bisa melaksanakan beberapa rukun haji tanpa terjebak macet, dengan tidak mengorbankan syarat dan rukunnya. Sebagai orang asli, penulis tentu sangat mengenali seluk beluk kota Mekah dan Madinah. Mekah akan menjadi pusat bumi? Informasi ini pun tidak luput dari ulasan penulis. Berdasarkan fakta geografis dan penelitian para ahli, pemerintah Arab Saudi memiliki data yang cukup kuat untuk menjadikan Mekah sebagai pusat dunia. Apa yang bisa kami uraikan dalam tulisan ini hanya sedikit dari semua muatan isi buku ini. Kami pantas merekomendasikan buku ini kepada Anda yang akan berangkat haji atau umrah, sebagai bekal untuk meraih haji dan umrah yang mabrur. Rasulullah saw. bersabda, “Satu umrah ke umrah berikutnya menjadi pelebur dosa yang terjadi di antara keduanya. Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga,” (Muttafaq ‘alaih)