Buku Ensiklopedi Kesalahan Dalam Shalat (Stok Kosong)
Kode: BK1723
Harga:
Rp. 120.000
Rp. 96.000 (Diskon)
Penulis: ‘Imad Zaki Al-Barudy
Penerbit: An-Naba’
Ukuran: 16 cm x 24 cm
Tebal: 452 Halaman
Berat: 0,7 Kg, Hard Cover
Kitab Asli: Bida’ wal Akhta’ Lil Mushollin
Judul Lengkap: Ensiklopedi Kesalahan Dalam Shalat, Koreksi Lengkap Kesalahan-Kesalahan Seputar Shalat
Resensi:
Buku ini memaparkan bidah (cara baru dalam agama) dan kesalahan yang banyak dilakukan kaum muslimin berkaitan dengan shalat. Dalam buku ini juga terdapat pembahasan lengkap shalat dari bersuci hingga doa setelah salam.
Salah satu isi dari buku ini:
***
Bid’ah Dan Kesalahan Kaum Muslimin Dalam Shalat (Saat Tasyahhud Dan Salam)
1. Tidak duduk Tawarru’ saat Tasyahhud Kedua
Petunjuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam saat duduk pada tasyahhud akhir adalah duduk tawarru’ . Caranya adalah memajukan kaki kirinya, menegakkan kaki kanan, dan menempelkan pantatnya pada tanah. Mungkn ‘illahnya, sebagaimana dikatakan sebagian ulama, bahwa duduk tawarru’ ini menjadi pembeda antara duduk dalam tasyahhud awal yang disunnahkan agar diringankan karena akan berdiri lagi dengan duduk dalam tasyahhud kedua di mana orang yang duduk bersikap thuma’ninah di dalamnya. Demikian pula duduk ini untuk memedakan duduk di antara dua tasyahhud, juga mengingatkan orang yang shalat akan keadaannya di dua tasyahhud itu.
2. Menjauhkan Tangan Kanan dari paha
Padahal petunjuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah meletakkan tangan kanannya pada paha kanannya, menggenggam ketiga jari-jarinya, dan menegakkan jari telunjuk. Dalam suatu riwayat, “Beliau menggenggam ketiga jarinya, dan meletakkan tangan kirinyapada paha kirinya.” Dalam suatu riwayat, “Membentuk bilangan 53.”
Semua riwayat ini satu, siapa berpendapat menggenggam ketiga jarinya, maka maksudnya bahwa jari tengah tergenggamdan tidak terbentang seperti jari telunjuk. Barangsiapa yang berpendapat menggenggam dua jari, maka maksudnya bahwa jari tengah tidak digenggam bersama jari manis, bahkan jari kelingking dan jari manis sama-sama digenggam tanpa jari tengah. Hal itu ditegaskan oleh orang yang menyatakan “Dan menyimpulkan angka lima puluh tiga.” Karena jari tengah ini tergenggam, dan tidak tergenggam bersama jari manis.
***
Daftar Isi: