Buku Menentukan Awal Dan Akhir Ramadhan Dengan Ru’yatul Atau Hisab
Kode: BK3400
Harga: Rp.24.000
Rp. 20.400 (Diskon)
Penulis: Abu Amr Ahmad Alfian
Penerbit: Dar Ibnu Abbas
Ukuran: 14,5 cm x 20,5 cm
Cover: Soft Cover
Berat : 300 Gram
Tebal : 114 halaman
Resensi:
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Buku ini berjudul “Buku Menentukan Awal Dan Akhir Ramadhan Dengan Ru’yatul Atau Hisab” , Buku ini berisi kumpulan tulisan yang sudah lama beredar di internet. Dikumpulkan untuk menghimpun kandungan ilmiah dan mempermudah bagi saudara kita yang membutuhkannya.
Saudaraku, kita tentu ingat salah satu keutamaan agama Islam sebagai agama yang mudah. Allah berfirman: yang artinya :
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. ” (Al-Baqarah: 185)
Salah satu kemudahan yang telah Rasulullah ajarkan dan diamalkan oleh para shahabat yang mulia adalah menentukan permulaan Ramadhan dan Syawwal dengan cara ru’yatul hilal, bukan dengan hisab falaki. Metode hisab memang terkesan canggih dan memiliki presisi yang secara hitungan matematis pun masuk akal. Tetapi apakah cara hisab falaki yang Allah syariatkan bagi umat Islam?
Ternyata tidak, Saudaraku. Hendaknya dipahami oleh kita semua bahwa pembicaraan tentang kapan dimulainya puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri adalah pembicaraan tentang syariat. Secara khusus, pembahasan ini memuat tentang Waktu-Waktu dilaksanakannya ibadah puasa ramadhan yang wajib kita kerjakan. Tentunya, Allah telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang sempurna untuk menentukan kapan dilaksanakan peribadatan kepada-Nya.
Allah berfirman:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji.” (Al-Baqarah: 189)
Rasulullah bersabda:
“Berpuasalah kalian dengan terlihatnya (hilal) dan berbukalah (beridul fitri) dengan terlihatnya. Maka jika (hilal) tersembunyi dari kalian, sempurnakanlah bilangan hari bulan Sya’ban menjadi 30 hari. ” (HR al-Bukhari no. 1909)
Benarlah… Islam itu mudah Saudaraku. Kita tidak perlu menghitung ketinggian, derajat, dan memakai rumus-rumus matematika yang rumit, cukup dengan mengamati hilal, dan Islam memang mudah. Semestinya umat diajari dan dibimbing untuk patuh kepada syariat Allah dengan menerapkan metode ru`yatul hilal (melihat hilal), bukan dengan menutup mata darinya dan mencukupkan dengan perhitungan (hisab) yang tidak ada landasan syar’inya. Semoga bermanfaat.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya. Aamiin.
Selamat membaca, Selamat belajar.
***