Buku Penakluk Kemustahilan Perjuangan Pemuda Khusus (Stok Kosong)
Kode: BK2949
Harga:
Rp. 45.000
Rp. 38.250 (Diskon)
Penulis: Ammar Bugis
Penerbit: Republika
Ukuran: 13,5 cm x 20,5 cm
Cover: Soft Cover
Berat: 300 Gram
Tebal: 182 halaman
Resensi:
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam.
Buku ini “Buku Penakluk Kemustahilan Perjuangan Pemuda Khusus” , Tulisan Ammar dalam buku yang aslinya berjudul Wahir al-Mustahil ini sangat lugas dan mudah dipahami berbagai kalangan. Tujuannya memang untuk membangkitkan semangat semua orang, terutama mereka yang berkebutuhan khusus atawa difabel. Sebab, menurut dia, “Cacat yang sesungguhnya adalah cacat tekad, cacat cita-cita, dan sikap menyerah pada keadaan.”
Siapa bilang seseorang yang mengalami kelumpuhan total tak mampu berbuat banyak. Sejauh mulut, mata, dan otaknya masih bekerja baik, sosok difabel seperti itu ternyata sanggup mencetak prestasi luar biasa, bahkan melebihi orang berfisik normal. Itulah yang diperlihatkan lelaki bernama Ammar Bugis, yang sejak usia dua tahun mengidap penyakit werdnig hoffmann, yang membuat seluruh tubuhnya lumpuh. Ia berhasil meraih nilai tertinggi pada akhir semester perkuliahannya di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi. Indeks prestasi kumulatifnya 4,85, hanya terpaut 0,15 dari angka sempurna 5 yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut.
Ammar Bugis. Pemuda asal Jeddah, Arab Saudi, yang memiliki darah Indonesia ini, lahir tanggal 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari kakek Buyutnya yang berasal dari Sulawesi. Buyut Ammar, Syaikh Abdul Muthalib Bugis “hijrah” dari Sulawesi ke Mekah dan mengajar Tafsir di Masjidilharam. Allah menganugerahinya kelumpuhan total kecuali lidah dan mata sejak usianya menginjak dua bulan.
Berprestasi di semua jenjang pendidikan, lulus dengan cum laude di jurusan jurnalistik dan menjadi lulusan terbaik di kampusnya, penulis dan wartawan olah raga terkenal, dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, merupakan torehan “tinta emas” perjalanan Ammar menaklukkan keterbatasan yang pantas menjadi cermin dan inspirasi bagi kita semua.
Salah satu inspirasi tersebut adalah cara pandang Ammar melihat keterbatasan, “Hidup saya dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang saya alami agar saya dapat melampaui kekurangan fisik saya, agar saya bisa mengubah kekurangan tersebut menjadi kekuatan dan senjata yang menghantarkan saya kepada kebahagiaan”.
Selain itu, Ammar juga menambahkan, “Apa yang dilakukannya dan segala yang telah diraihnya semoga menjadi motivasi dan inspirasi bahwa orang-orang yang berkebutuhan khusus bisa melakukan sesuatu melampaui keterbatasan yang telah Allah anugerahkan untuknya.”
Selamat menikmati.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Aamiin.
Selamat membaca, Selamat belajar.