Buku Saku Sekali Lagi Haramkah Isbal?
Kode: BK1706
Harga:
Rp. 10.000
Rp. 8.500 (Diskon)
Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Penulis: Abdul Hakim bin Amir Abdat
Ukuran: 11 cm x 15 cm
Tebal: 48 halaman
Berat: 0,1 kg, Hard Cover
Resensi:
Buku saku ini menyajikan dalil dalil dari as-Sunnah tentang isbal dalam berpakaian, yaitu memanjangkan kain sarung, celana, gamis dan semisalnya.
Salah satu pembahasan dalam buku ini:
Pertama, isbal tanpa disertai kesombongan maka ancamannya sebagaimana disebut dalam hadits Abu Hurairah serta Abu Sa’id al-Khudri: “Apa saja yang di bawa kedua mata kaki, ia akan terbakar api (Neraka)”
Kedua, isbal yang disertai kesombongan maka ancamannya sebagaimana disebut dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri, “Maka barangiapa yang menjulurkan kainnya (melebihi kedua mata kaki) karena sombong, maka Allah tidak akan melihat kepadanya.”
Ancaman kedua itu lebih besar daripada ancaman pertama. Selain dikemukakan dalam hadits Abu Sa’id, juga disebutkan dalam hadits ibnu Umar dan sahabat lainnya.
**
Segala puji bagi Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Kita memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Buku kecil ini membahas tentang, haramkah isbal? Ataukah hanya makruh saja? Atau ada hukum selain itu?, Berikut di antara isinya:
Dari Amr bin Syarid, dia menceritakan dari bapaknya (yaitu Syarid bin Suwaid) hadits ini; Bahwasannya Nabi shallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengikuti seorang laki-laki dari suku Tsaqif, hingga beliau berlari mengejarnya, sampai beliau memegang kain laki-laki itu, kemudian beliau pun berseru: ”Angkatlah (tinggikanlah) kainmu!”
Syarid bin Suwaid bertutur: “Maka laki-laki itu menyingkap kainnya dari kedua lutut (untuk memperlihatkan kedua kakinya yang cacat), lalu dia berkata: ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku seorang yang bengkok (pengkor/pincang) kakinya, yang setiap kali berjalan maka kedua lututku beradu.'”
Maka Nabi bersabda: “Setiap ciptaan Allah ‘Azza wa Jalla adalah bagus.”
Syarid pun menyatakan: Lantas tidak pernah dilihat lagi dari laki-laki itu (kain yang menjulur ke bawah melewati dua mata kaki) melainkan kainnya sampai setengah kedua betis, dan ini terjadi sampai dia meninggal dunia.”
***
Daftar Isi: