Buku Tafsir Imam Syafi’I Surat Al-Fatihah Sampai An-Nas (Stok Kosong)
Kode: BK2993
Harga: 1set 3 jilid
Rp. 599.000
Rp. 479.200 (Diskon)
Penulis: Imam Asy-Syafi’i
Penerbit: Almahira
Ukuran: 22,5 cm x 29,5 cm x 12,5 cm
Cover: Hard Cover + box
Berat: 5.750 Gram
Tebal perjilid +/- : 700 halaman
Resensi:
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam.
Buku ini “Buku Tafsir Imam Syafi’I Surat Al-Fatihah Sampai An-Nas ” ,
Buku 1 : Surah Al-Fatihah – Surah Ali ‘Imran
Buku 2 : Surah An-Nisa’ – Surah Ibrahim
Buku 3 : Al-Hijr – Surah An-Nas
Keistimewaan Tafsir Imam Syafi’i
Jika Imam Syafi’i menafsirkan suatu ayat, seakan-akan dia menyaksikan langsung proses turunnya ayat tersebut. Oleh karena itu, jika kita cermati secara saksama, Tafsir Imam Syafi’i memiliki banyak keistimewaan, di antaranya:
Tafsir terkemuka yang paling dekat masanya dengan masa tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Tidak ada ruang sedikit pun bagi kisah-kisah Israiliyat.
Tafsir pertama yang menyinggung dan menjelaskan masalah khusus dan umum, mutlak dan muqayyad, yang terdapat di dalam nash-nash al-Qur’an, yang dihubungkan dengan hadis-hadis Rasulullah saw.
Kefasihan dan kemudahan gaya bahasa yang digunakan disertai penjelasan yang detail, sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
Dalam menafsir ayat non-hukum, Imam Syafi’i menggunakan kalimat singkat.
Dalam menjelaskan masalah-masalah cabang (furu’iyah) yang berkenaan dengan ayat-ayat hukum, Imam Syafi’i memberi penjelasan panjang lebar.
Sandaran Imam Syafi’i pada tafsir ayat sebagai dalil bagi pendapatnya yang berkenaan dengan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip dalam mazhabnya.
Imam Syafi’i konsisten dalam bersandar pada mazhab salaf dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan akidah.
Dalam menafsirkan ayat, Imam Syafi’i berpedoman pada sumber-sumber berikut secara berurutan:Tafsir al-Quran menggunakan al-Quran
1.Tafsir al-Quran dengan menggunakan hadis
2.Tafsir al-Quran dengan menggunakan Ijma’
3.Tafsir al-Quran dengan menggunakan pendapat para sahabat
4.Tafsir al-Quran dengan menggunakan pekataan para tabi’in dan imam
5.Tafsir al-Quran dengan menggunakan bahasa Arab dan gaya bahasanya.
Syaikh Abu Zahrah telah mensinyalir langkah-langkah ini secara tidak berurutan. Dia mengatakan, “Imam Syafi’i telah menempuh jalan lurus tersebut, dia menggunakan al-Quran dan as-Sunnah untuk menetapkan suatu hukum. Jika as-Sunnah tidak ditemukan, dia akan menggunakan alat bantu dari perkataan sahabat, baik yang menyangkut hal-hal yag disepakati maupun yang diperselisihkan. Kalau tidak menemukan perkataan sahabat, dia menggunakan alat bantu sastra dan bahasa Arab, logika, dan qiyas.”
Semoga Bermanfaat.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Aamiin.
Selamat membaca, Selamat belajar.
