Buku Tahdzib Syarah Aqidah Thahawiyah (Stok Kosong)
Kode: BK1803
Harga:
Rp. 132.000
Rp. 105.600 (Diskon)
Penulis: Imam Ibnu Abil Izz Al-Hanafi
Penerbit: Darul Haq
Judul Lengkap: Buku Tahdzib Syarah Aqidah Thahawiyah Penjelasan Pokok Pokok Akidah Islam
Tebal: 674 halaman, Hard Cover
Ukuran: 17 cm x 24 cm
Berat: 1,2 Kg
Tahdzib Takhrij Dan Ta’liq: Dr. Abdul Akhir Hammad al-Ghunaimi
Judul Kitab Asli: Al-Minhah Al-Ilahiyah Fi Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah
Resensi:
Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam. Buku syarah aqidah thahawiyah yang disyarah oleh Imam Ibnu Abil Izz Al-Hannafi ini akan mengupas tentang aqidah Ahlussunnah Waljama’ah sesuai dengan pemahaman para sahabat, berikut di antara isinya:
***
Larangan Membahas Takdir Secara Mendalam
Takdir Adalah Rahasia Allah Pada Makhluknya
Matan 85 (53):
“Pokok Dasar (masalah) Qadar merupakan rahasia Allah Ta’aala terhadap makhluk-Nya. Rahasia-rahasia tersebut tidak diketahui oleh seorang malaikat yang dekat dengan Allah dan tidak pula seorang Nabi yang diutus. Mendalami dan meneliti terlalu jauh dalam masalah itu adalah jalan kehinaan, tangga yang terlarang, dan derajat orang-orang yang angkuh. Maka haruslah sangat berhati-hati dari masalah tersebut; baik dari segi pandangan, pikiran dan wasa-was. Karena sesungguhnya Allah Ta’aala menutup ilmu tentang Qadar dari (pengetahuan) makhluk-Nya. Dan Allah melarang mereka dari keinginan mereka untuk mengetahuinya. Sebagaimana firman Allah Ta’aala di dalam kitab-Nya, ‘Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai.’ (Al-Anbiya’: 23). Maka barangsiapa yang bertanya, ‘Kenapa Allah berbuat demikian?’ Berarti dia telah menolak hukum Al-Qur’an. Dan barangsiapa yang menolak (membantah) hukum Al-qur’an, maka dia termasuk di antara orang-orang kafir.”
Syarah:
Dasar Qadar adalah rahasia Allah Ta’aala pada makhluk-Nya. Dia-lah yang menciptaka dan mewafatkan, yang memiskinkan dan mengayakan, mematikan dan menghidupkan, menyesatkan dan memberi hidayah. Ali Radhiyallaahu Anhu berkata, “Qadar adalah rahasia Allah, maka jangan menyingkapnya.” dst.
***