Kode: BK1307
Harga Buku:
Rp. 50.000
Rp. 40.000 (Diskon)
Penulis : H. Mahrus Ali
Penerbit : Laa Tasyuki Press
Berat: gr
Resensi:
Penulis buku “Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat dan Dzikir Syirik” ini menuturkan:
Jujur saja, saya dulu pernah bergelimang dalam kebid’ahan, kesyirikan & kufur kepada Allah. Saat itu saya sering mengamalkan bacaan Shalawat Nariyah, al-Fatih, Munjiyat Thibbul Qulub dan Shalawat-Shaiawat lainnya.
Waktu itu saya parcaya bahwa Shalawat-Shaiawat yang saya amalkan tersebut mempunyai khasiat yang luar biasa, yaitu mampu menunaikan sagala macam hajat yang saya inginkan..!
Saya tidak mangerti bahwa kalimat-kalimat yang tarkandung dalam shalawat-shalawat yang saya amalkan tadi isinya hampir seluruhnya berlumuran dengan kalimat-kalimah bid’ah, syirik dan kufur kepada Allah subhanahu wa ta’ala..
Saat tinggal di al-MakkatuI Mukarramah saya berkumpul dengan orang-orang NU dan jarang berkumpul dengan orang-orang Indonesia dari kalangan Muhammadiyah dan Salafy.
Meskipun begitu saya sangat toleran terhadap mereka. Sepulang dari Makkah, saya berubah arah, mulai gemar kepada ahli hadits dan menyesuaikan diri dengan orang-orang yang selalu berlandaskan kepada al-Quran dan al-Hadits yang shahih.
Dalam buku ini, saya paparkan berbagai amaliah bidah, syirik dan kufur kepada Allah “yang banyak” terjadi di tengah masyarakat saya kaji berdasar al-Quran dan al-Hadits yang shahih.
Saya sertakan juga kajian dari Ulama di Saudi Arabia yang tentunya lebih cocok dengan ajaran al-Quran dan al-Hadits yang shahih Saya harap buku ini bisa memberi penerangan kepada orang-orang
yang fanatik dengan berbagai macam kebid’ahan, kesyirikan dan kufur kepada Allah.”
Selamat membaca..
Arsip Produk Toko-muslim.com
@dede
jazakallahu khairan atas masukannya, untuk kesimpulan yang kata saudara terlalu tergesa-gesa dan kurang berkenan bisa langsung berdiskusi dengan penulisnya langsung, kebenaran yang disampaikan dengan cara baik tentu akan lebih mudah diterima. Untuk nasihat yang ditujukan membela kebenaran dan menampakkannya tentu butuh disampaikan.
Subhanalloh, Alhamdulillah, setelah menyimak penuturan pengarang, saya berkesimpulan:
1. Apa yg disampaikan pengarang sepertinya harus dikaji kembali, karena terlalu tergesa-gesa memberikan kesimpulan, dg menafikan kebenaran yg dimiliki oleh kelompok lain..
2. Apa yg disampaikan oleh pengarang dapat memecah belah ummat.