Buku Peringatan Maulid Bid’ah atau Sunnah?
Kode: BK 742
Harga Buku:
Rp. 12.000
Rp. 10.200 (Diskon)
Penulis : Dakhilullah bin Bakhiit Al-Matharafy
Penerbit : At-Tibyan
Resensi
Kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan bukti keimanan seseorang kepada Allah Ta’ala. Kecintaan yang benar akan mengantarkan yang bersangkutan kepada kesempurnaan iman dan ketinggian derajatnya disisi Allah Ta’ala dan di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kelak pada hari kiamat.
Namun, tidak dipungkiri bahwa sangat banyak di antara kaum muslimin yang mewujudkan kecintaan mereka kepada Rasulullah justru dengan caara yang keuar dari syariat dan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal itu dibuktikan dengan diadakannya peringatan maulid Nabi. Dan ini juga tidak hanya terbatas pada peringatan maulid Nabi saja, tetapi juga peringatan-peringatan lainnya, yang tidak ada contohnya maupun perintahnya dari Rasulullah.
Buku ini membahas penjelasan para ulama -yang kepada merekalah kita diperintahkan untuk bertanya dalam urusan agama- tentang maulid Nabi. Semua penjelasan yang ada berdasarkan dalil-dalil yang jelas dan benar, baik dari Al-qur’an maupun As-Sunnah. Sehingga kita lurus dalam beragama dan menjadikan amalan kita diterima oleh Allah Ta’ala. Selamat menyimak!
Doktor Sulaiman bin Ibrahim Ats-Tsunayyan, salah seorang pengajar di Universitas Islam Madinah. Lewat tulisan ini beliau berusaha melakukan kajian secara ilmiah tentang hakikat pekerjaan kaum muslimin baik menyangkut segi-segi syari’at maupun segi-segi sosialnya.
Minimnya wawasan syar’i plus minimnya pengalaman mencari nafkah kerap membuat seorang muslim gamang memasuki dunia kerja. Padahal Al Qur’an, As Sunnah dan teladan Salafus Sholeh semuanya menuntun dan menyediakan pedoman yang tepat untuk mendapatkan keberkahan rizki dari sisi Allah Ta’ala. Apakah dengan menjadi pengusaha atau menjadi pegawai, bekerja adalah suatu keharusan sekaligus kemuliaan.
Buku ini juga membahas jenis pekerjaan apa yang paling afdhal dan mengurai kategori pekerjaan berdasarkan kaidah hukum fiqh. Islam memuliakan mereka yang mau bekerja dan mencari nafkah bagi diri dan yang menjadi tanggungannya. Mencermati bobot tulisannya tak seorang muslim pun bisa begitu saja melewatkan buku ini tanpa membaca dan mengambil manfaat darinya.
kalau masalah maulid tidak di jadikan bid’ah…
karena dengan memperingati maulid kita selaku umat nabi muhammad saw akan selalu ingat kepada junjungan yang telah memperjuangkan umat manusia kepada ilmu pengetahuan,,,,
dan juga nabi pernah memperingati hari kelahirannya dengan berpuasa pada setiap hari senin karena dia lahir pada hari senin.
@fadhli
pertanyaan yang paling mendasar, kalau itu suatu ibadah yang disyariatkan tentu Nabi Muhammad dan para sahabatnya sudah melakukan dari dulu, padahal tidak didapatkan riwayat tentang hal itu. Tidak ada penghalang juga bagi nabi dan para sahabatnya untuk merayakan maulid. Amalan maulid yang berjalan juga pada prakteknya sungguh jauh dari sekedar puasa, banyak kegiatan-kegiatan yang kalau mau dikritisi ternyata tidak ada tuntunannya.
baraallahu fikum